Sabtu, 02 Juni 2012

Sebuah kisah tentang keikhlasan sebuah ibadah

Dikisahkan bahwa seorang pergi ke pasar budak untuk membeli budak yang akan ia gunakan untuk membantu keperluan nya sehari-hari lalu ia mendapatkan budak yang cocok menurutnya, akan tetapi budak itu tidak serta merta mau menuruti perintah tuannya, dia memberikan tiga syarat yang harus dipenuhi jika ingin dituruti perintahnya. 1 jika telah masuk waktu shalat jangan lah engkau memerintahkan aku bekerja, 2. Aku hanya mau bekerja pada siang hari, pada malam hari aku ingin sibuk beribadah, 3. Berikan aku rumah khusus sehingga aku dapat beribadah dengan tenang tanpa ada gangguan. Lalu si tuan memenuhi semua perintahny dan diantaranya ia mengajak budak ke komplek perumahan yang rata-rata bagus namun budak itu memilih rumah yang tidak bagus, si tuan bertanya "kenapa kamu memilih rumah yang begitu?" ia menjawab " ia karena barang yang tidak bagus menurut Allah adalah barang yang bagus jika dipakai untuk kebaikan" si tuan pun merasa kaget dengan jawabannya. Lalu pada tengah malam si tuan mengadakan pesta dengan teman-temannya sampai larut malam kemudian ia keluar dan sampai ke tempat perumahan budak nya, tanpa disangka si tuan melihat secercah cahaya yang muncul dari atap rumahnya, dengan rasa penasaran ia melihat ke dalam rumah dan tidak terbayang ternyata ia melihat budak nya di dalam kamar dalam keadaan bersujud "subhanallah" lalu ia bersegera pulang dan memberitahu istrinya tentang kejadian yang baru ia saksikan dan kedua nya berencana kembali melihat pada keesokan harinya. Pada malam selanjutnya kedua nya melihat sekali lagi di dalam rumah sang budak dalam keadaan sujud munajat kepada tuhannya. Pada keesokan harinya si budak ditanya tentang pada malam hari lalu si budak berkata " ya allah aku telah meminta kepada engkau agar menutupi dari makhluk tentang hubunganku dan engkau maka ketika telah tersingkap lebih baik cabutlah ruh ku saat ini juga, kemudian tiba-tiba ia jatuh dan meninggal dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar