Kamis, 09 Agustus 2012

Berunding dengan 100 orang dulu, baru menikah

Dikisahkan oleh Abu ma'syar bahwa seseorang telah bersumpah tidak akan menikah kecuali telah berunding dengan seratus orang, karena menurut pandangannya wanita hanya menimbulkan banyak fitnah, dan pada suatu saat sampailah ia mencari orang yang keseratus untuk diajak berunding, sebelumnya ia telah berunding dengan sembilan puluh sembilan orang. Dalam rencananya untuk yang keseratus ini, ia akan mengajak berunding siapapun yang pertama kai ia temui. Tanpa sengaja ia menemukan orang gila yang sedang menunggangi batang pohon pisang sambil memainkannya layaknya seekor kuda ditambah wajahnya berlumuran minyak atau asap sehingga kotor, tanpa ragu ia langsung memberi salam kepadanya dan menyampaikan tujuannya, orang gila itu menjawab : silahkan kamu tanya seperlunya saja, lalu orang itu berkata : aku adalah orang yang sangat trauma dengan wanita, sehingga aku berjanji tidak akan menikah kecuali setelah berunding dengan seratus orang dan kamu adalah orang yang keseratus, maka bagaimana pendapatmu? Ia menjawab : ketahuilah bahwa wanita ada tiga macam, pertama adalah wanita yang menguntungkanmu, yaitu wanita yang masih gadis atau perawan yang masih belum tersentuh sebelumnya oleh laki-laki lain, ia jika melihat kebaikan darimu maka ia bersyukur namun jika melihat kejelekan darimu maka ia akan berkata : beginilah semua laki-laki, yang kedua adalah wanita yang merugikanmu, ia adalah wanita janda yang telah mempunyai anak, ia selalu menuntut suaminya hanya untuk anaknya, yang ketiga adalah wanita yang tidak menguntungkanmu dan tidak merugikanmu,ia adalah janda yang belum memiliki anak, jika ia melihat hal yang menyenangkan maka ia berkata : inilah yang aku suka, akan tetapi jika ia melihat kekurangan ia akan membanding-bandingkan dengan suaminya yang sebelumnya. Sekarang semua terserah kamu dalam memilih wanita. Mendengar jawaban yang sangat menakjubkan dari seorang yang gila, rasanya mustahil bisa menjawab demikian, karena penasaran ia tanya kembali : sepertinya kamu hanya berpura-pura gila, apakah aku benar? Ia menjawab : sudah aku katakan dari awal jangan bertanya yang tidak penting, lalu agar diberi tahu, ia meyakinkannya untuk tidak akan membuka rahasia yang ia simpan, lalu orang gila itu bercerita : bahwa sebelumnya ia adalah seseorang yang diminta oleh kepala negaranya agar menjabat sebagai hakim, akupun tidak mau, sehingga satu- satunya cara agar aku bisa kabur dari hal itu, aku berpura-pura gila dan pada akhirnya mereka membiarkanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar