Jumat, 24 Agustus 2012

Pemutus silaturahim menempati neraka walaupun terkenal bersifat amanah

Ibn hajar mengisahkan suatu hari ada seseorang yang memilik harta melimpah, dan suatu hari ia melaksanakan ibadah haji, lalu ia menitipkan semua hartanya yang banyak itu kepada orang yang terkenal dengan sifat amanahnya dan kesolehannya. Setelah beberapa waktu ia selesai dari ibadah dan pulang, langsung ia menemui orang yang ia titipi hartanya, akan tetapi tidak seperti yang diharapkan, orang yang dititipi ternyata telah meninggal dunia, maka ia bertanya kepada para ahli warisnya tentang harta yang dititipkan kepada orang tuanya, namun sayangnya mereka sama sekali tidak mengetahui hal tersebut.
Dalam keadaan bingung ada seseorang yang menyarankannya agar datang kepada ulama Mekkah, guna dapat solusi mengetahui keberadaan hartanya, dan akhirnya mereka memeberikan petunjuk kepadanya supaya mendatangi sumur zam-zam saat tengah malam, lalu dipanggil nama orang tersebut, jika ia memang termasuk orang yang bahagia maka sejak pertama kali kami memanggil ia langsung akan menjawab panggilanmu. Tanpa pikir panjang langsung ia laksanakan petunjuk para ulama Mekkah tadi, dan tak diduga, setelah ia panggil beberapa kali, tidak ada jawaban sama sekali, karena tidak ada jawaban ia kembali kepada ulama Mekkah dan menceritakan apa yang ia alami bahwa ia telah memanggil namun tidak ada jawaban, sontak ulama Mekkah menjawab "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un" mereka berkata : kami khawatir jika ia tidak menjawabnya maka ia berada di negara Yaman, disana ada sumur bernama Barhut, konon ada yang bilang sumur barhut adalah pintu neraka Jahannam, maka cobalah datang kesana pada malam hari lalu panggillah dia, maka ia akan menjawabmu.
Langsung ia pergi menuju negara Yaman sambil di tengah perjalanan ia bertanya kepada penduduk tentang lokasinya, setelah sampai disana malam hari, ia memanggilnya : "hei fulaaan" , sungguh mengagetkan tak disangka ia menjawab, lalu orang tersebut langsung bertanya : dimana emasku? Ia menjawab : aku tanam di lokasi rumahku (sambil ia menunjukan lokasi tepatnya) dan aku sengaja tidak memberitahu anak-anakku maka carilah disana kamu akan mendapatkanya, lalu orang itu kembali bertanya : koq bisa kamu berada disini? Padahal aku kira kamu adalah orang yang baik, ia menjawab : dahulu ketika aku masih hidup, aku mempunyai saudari yang sangat sementara aku tidak memperdulikannya sama sekali sehingga Allah swt menyiksaku seperti ini.

1 komentar: